Lomba Foto Astra 2010 - Potret Optimisme Pendidikan di Indonesia





Siapkan Kamera Anda, Potret Semangatnya !!!

Sepanjang perjalanannya sejak 1957, Astra senantiasa mendedikasikan karyanya untuk kemajuan Indonesia, sejalan dengan salah satu butir Catur Dharma "Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.

Dalam hal pendidikan, Astra turut mendukung program mencerdaskan bangsa diantaranya dengan memberikan pembiayaan untuk perbaikan mutu guru, pembuatan modul-modul serta bantuan pembangunan sekolah di beberapa wilayah di Indonesia.

Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Pendidikan Nasional, semangat membangun Bangsa melalui pendidikan layak diapresiasikan dalam sebuah kreasi foto terbaik hasil karya anak bangsa.

Ayo Ikuti, Lomba Foto Astra 2010.

Tema : "Potret Optimisme Pendidikan di Indonesia"

Obyek Foto menggambarkan sebuah potret pendidikan di Indonesia, semangat mencerdaskan bangsa serta keingintahuan yang tinngi, kritik sosial yang membangun dan tidak hanya terbatas pada aktivitas pendidikan di bangku sekolah.

Hadiah Lomba Foto Astra 2010 :

Kategori Peserta Umum
Juara I : 1 Motor Honda Blade
Juara II : 1 Kamera Canon EOS 500D
Juara III : 1 Kamera Canon PS G11
Juara Harapan untuk 2 Orang @1 Printer Canon iX 5000
Juara Favorit untuk 5 Orang @1 Tas kamera Lowepro

Kategori Peserta Wartawan
Juara I : 1 Motor Honda Blade
Juara II : 1 Kamera Canon EOS 500D
Juara III : 1 Kamera Canon PS G11
Juara Harapan untuk 2 Orang @1 Printer Canon iX 5000
Juara Favorit untuk 5 Orang @1 Tas kamera Lowepro

Pajak ditanggung pemenang

Periode lomba : 22 Februari — 2 Mei 2010

Syarat dan Ketentuan

Umum :
1. Peserta lomba untuk kategori Umum adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di seluruh Witayah Kesatuan Republik Indonesia. Untuk kategori Wartawan adalah Wartawan Indonesia yang bekerja di media massa lokal, nasional, dan kantor berita asing atau Wartawan lepas yang bekerla untuk media cetak/online, elektronik di seluruh Indonesia.
2. Pemotretan dilakukan dengan kamera digital tanpa dibatasi jenisnya.
3. Satu peserta dapat menyerahkan maksimal 3 (tiga) foto digital yang diserahkan dalam bentuk file berformat JPEG dengan resolusi minimal 300dpi (high-resolution). Peserta Juga wallb menyertakan file aslinya dalam bentuk RAW/TIF.
4. Foto diserahkan dalam bentuk CD dengan menyertakan hasil cetakan foto masing-masing ukuran 4R.
5. Foto merupakan hasil karya selama tahun 2009 sampal dengan 2010 (1 Januari 2009 — 2 Mei 2010).
6. Seluruh konten yang ada di dalam hasil foto merupakan tanggung jawab dari fotografer, termasuk di dalamnya apabila menggunakan model/properti dan/atau model/ properti yang disertakan dalam Lomba Foto Astra ini. Panitla Lomba Foto Astra bebas dari tuntutan pemilik properti dan/atau model yang disertakan dalam Lomba Foto Astra ini.
7. Foto harus sesuai dengan norma-norma dan peraturan yang berlaku di Masyarakat. Foto tidak boleh mengandung unsur SARA, pornografi, sadisme dan sarkasme.
8. Masing-musing peserta hanya berhak atas 1 (satu) pemenang. Penilaian akan didasarkan atas nilai tertinggi dari Foto-Foto yang diajukan peserta dalam hal peserta mengirim lebih dari 1 (satu) foto.
9. Foto merupakan hasil karya sendiri dan dilarang mengirim foto dengan memakai nama atau alamat orang lain yang dibuktikan dengan melampirkan surat pernyataan. Peserta yang mengirimkan foto dengan nama orang lain akan dikenakan sanksi diskualifikasi sebagai peserta lomba foto tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
10. Foto belum pernah dipublikasikan dan belum pernah menang dalam perlombaan atau kompetisl apapun. Khusus untuk kategori peserta Wartawan, Foto belum pernah dimuat di media cetak /elektronik.
11. Setiap peserta wajib menuliskan judul Foto beserta deskripsi Foto, kategori peserta, nama lengkap, fotocopy KTP/SIM/KartuPelajar/Paspor dan nomor telepon/HP yang dapat dihubungi pada selembar kertas dan ditempelkan di bagian belakang setiap cetakan foto. Khusus peseta kategorl Wartawan, harus menyertakan fotocopy ID Pers.

12. Karya Foto (cetak 4R & CD) diterima Panitia paling Lambat tanggal 2 Mei 2010 jam 16.30 WIB di :

Panitia Lomba Foto Astra 2010
Sekretariat SATU Indonesia
PT Astra International Tbk
Jalan Gaya Motor Raya No 8, Sunter II Jakarta 14330
Indonesia
13. Semua foto-foto yang masuk dalam Lomba Foto Astra 2010 ini menjadi hak milik PT Astra International Tbk dan berhak digunakan untuk kepentingan promosi dan publikasi PT Astra International Tbk dalam bentuk apapun, terhitung sejak diterimanya Foto.
14. Peserta menyatakan tunduk pada seluruh ketentuan yang berlaku dalam Lomba Foto Astra 2010 ini.
15. Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak, sah, dan tidak dapat diganggu gugat.
16. Pengumuman pemenang : 20 Mei 2010 di www.satu-indonesia.com

Teknis
  • Olah digital yang diperbolehkan hanya sebatas Contrast, Hue, Groping, Dodging, Burning, Saturation, Level, Curve, Noise Reduction / Dust Removing.
  • Tidak diperkenankan mencantumkan unsur non fotografis pada foto, misalnya tanda tangan, digital frame, dan atau gambar datam bentuk apapun.
  • Manipulasi foto seperti penggabungan (montase) tidak diperkenankan dan data exif harus tetap terjaga / tidak ada pengubahan data-data vital pada foto.



Bagikan
Read More

HADIAH DARI PAK MENTERI, MOGA MANFAAT





Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mendorong para guru untuk menciptakan kreasi dan inovasi media pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas peserta didik. Hal tersebut dikatakan Mendiknas M. Nuh di depan para pemenang Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran tahun 2009 untuk Guru SMP se-Indonesia di Gedung Depdiknas, Jakarta, Jum’at (13/11). Salah satu dari para pemenang adalah guru matematika di SMP Daar El-Qolam Tangerang sebagai juara pertama di kategori Matematika mengalahkan 39 finalis dari seluruh penjuru tanah air.

Keikutsertaan Daar El-Qolam untuk pertama kali ini membuat kejutan. Tidak terduga Daar El-Qolam tampil sebagai wakil dari Provinsi Banten untuk kategori matematika. Bersama dengan tim dari sekolah lain di bidang IPA dan Bahasa.

Lomba yang berlangsung dari tanggal 9-13 November 2009 di Cipayung, Puncak Bogor adalah sebagai wahana kompetisi dan silaturrahmi para guru SMP tingkat nasional. Menurut Mendiknas, lomba ini adalah bagian dari ikhtiar para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Hal semacam ini, katanya, perlu terus didorong dan dikembangkan, karena berikhtiar merupakan bagian dari kewajiban para guru dalam menemukan metodologi pembelajaran yang pas untuk peserta didik. Menurutnya, di tangan para guru lah sesungguhnya masa depan kualitas pendidikan Indonesia, dan melalui kreasi dan inovasi melalui media pembelajaran, pemahaman peserta didik dapat dibangun. "Metodologi mengajar memang harus terus menerus diperbaharui melalaui kegiatan kreasi dan inovasi, dan itu berada di tangan guru. Sesungguhnya, gurulah yang mengetahui dan memahami tentang metodologi itu," katanya.

Nuh mengemukakan, sekarang ini banyak masyarakat yang peduli dan mengkritisi berbagai persoalan tentang pendidikan, tapi sayangnya tidak disertai dengan ikhtiar dan tidak memberikan jalan ke luar bagaimana cara untuk memperbaikinya. "Sebagian masyarakat Indonesia masih sering memberikan penilaian negatif terhadap pendidikan kita, tapi penilaian itu tidak disertai ikhtiar dan upaya bagaimana cara memperbaikinya," katanya. "Padahal," lanjut beliau, "jika disertai dengan cara-cara untuk mengatasi dan memperbaikinya, persoalan itu pasti selesai dan kualitas pendidikan Indonesia akan semakin baik."

Mendiknas juga memotivassi para guru untuk terus berupaya meningkatkan kontribusinya di bidang pendidikan, mengingat kontribusi itu bagian dari amal jariah yang tidak akan pernah putus pahalanya. "Guru adalah orang yang Insya Allah pasti masuk surga, karena seorang guru tidak hanya memiliki anak yang sholeh, dapat beramal, tapi juga ilmu yang bermanfaat. Dua yang pertama, selain guru, mungkin semua orang bisa, tapi yang terakhir, ilmu yang bermanfaat, hanya guru yang memilikinya,” katanya. Khusus untuk para juara Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran Tingkat Nasional tahun 2009.

Read More

LOMBA CERPEN MAJALAH SAY




Deadline: 30 Juni 2010

Syarat dan ketentuan:

1. Lomba terbuka untuk pelajar, mahasiswa, dan umum
2.Tema harus remaja (Cinta, persahabatan, petualangan, fiksi ilmiah, misteri, humor, dll.
3. Setiap peserta boleh mengirim kebih dari 1 judul.
4. Naskah diketik rapi 1,5 spasi. Banyak karakter 10.000-13.000 karakter.
5. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun)
6. Naskah dikirim dalam format print out / CD dan wajib melampirkan formulir asli yang terdapat di Majalah SAY.
7. Naskah dikirim dalam amplop tertutup, paling lambat tanggal 30 Juni 2010 (stempel pos)
8. Lomba tertutup bagi karyawan atau keluarga besar Majalah SAY (cetak dan online).
9. Keputusan Jur tidak dapat diganggu gugat.
10. Naskah yang masuk menjadi milik majalah SAY. Cerpen yang tidak menang tapi layak muat akan diberikan honor reguler.
11. Fotokopi KTP atau identitas lainnya.
12. Naskah dikirim ke:
REDAKSI MAJALAH SAY
Jl. ALAYDRUS NO. 45
JAKARTA PUSAT 10130

Hadiah untuk pemenang:
Hadiah I : Rp 2.000.000,-
Hadiah II : Rp 1.500.000,-
Hadiah III : Rp 1.000.000,-

6 pemenang berbakat @ Rp 500.000,-
10 pemenang hiburan akan mendapatkan bingkisan menarik dari Majalah SAY.

Read More

Sayembara Menulis Novel Inspiratif 2010




Deadline: 30 Juni 2010

Untuk merangsang dan meningkatkan kreativitas pengarang Indonesia dalam penulisan novel dewasa, PT INDIVA MEDIA KREASI menyelenggarakan Sayembara Menulis Novel Inspiratif 2010. Melalui sayembara ini, INDIVA MEDIA KREASI berharap akan lahir novel-novel terbaik, baik dari pengarang Indonesia yang sudah mempunyai nama maupun pemula, yang memerlihatkan orisinalitas, inspiratif, penuh hikmah, dan tidak melanggar syariat dalam bentuk dan isi.

Ketentuan Umum
:

  1. Peserta adalah warga negara Indonesia (dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk atau bukti identitas lainnya).
  2. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
  3. Naskah belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
  4. Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa
  5. Naskah dan judul ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik
  6. Tema bebas, boleh fiksi atau pengalaman nyata.
  7. Isi tidak melanggar syariat Islam, tidak mengandung unsur pornografi dan SARA

Ketentuan Khusus:

  1. Panjang naskah minimal 100 halaman A4, 1,5 spasi, Times New Roman 12
  2. Peserta menyertakan biodata dan alamat lengkap dalam lembar tersendiri, di luar naskah dan HARUS disertai sinopsis cerita dan fotokopi pengenal (KTP/KTM/SIM/Paspor).
  3. Tiga salinan naskah yang diketik dan dijilid dikirim ke:

Panitia Sayembara Menulis Novel Inspiratif Indiva 2010
PT Indiva Media Kreasi
Jl. Apel II No 30Jajar, Laweyan, SoloTelp. 0271-7055584; 0271-710812

  • Batas akhir pengiriman naskah: 30 Juni 2010 (cap pos atau diantar langsung)
  • Para Pemenang akan diumumkan di majalah Gizone edisi ke-21 (Edisi November-Desember) dan website Indiva: www.indivamediakreasi.com pada akhir Desember 2010.
  • Hak terbit sebanyak 10.000 eksemplar untuk Juara I-III ada pada PT Indiva Media Kreasi. Untuk cetakan berikutnya (10.000 eksemplar ke atas) akan dihitung dengan sistem royalti.
  • Bagi naskah yang tidak menjadi pemenang, tetapi memenuhi kriteria terbit, Indiva Media Kreasi akan menerbitkannya, dan penulis berhak mendapat honorarium atas penerbitan naskahnya itu.
  • Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
  • Pajak ditanggung pemenang.
  • Sayembara ini tertutup bagi seluruh karyawan Kelompok Penerbit dan Majalah PT Indiva Media Kreasi

Hadiah
* Total Jutaan Rupiah

Informasi/ pertanyaan bisa dilayangkan ke email atau telepon:
indiva_mediakreasi@yahoo.co.id
redaksi_indiva@yahoo.com
redaksi_girliezone@yahoo.com

0271-7055584 atau 0271-710812 selama jam kerja
(Pukul 08.00-16.00 WIB)

Read More

Tidak Konsisten dengan Pengetahuan


Seorang Darwis ingin belajar tentang kebijaksanaan hidup dari Nasrudin. Nasrudin bersedia, dengan catatan bahwa kebijaksanaan hanya bisa dipelajari dengan praktek. Darwis itu pun bersedia menemani Nasrudin dan melihat perilakunya.

Malam itu Nasrudin menggosok kayu membuat api. Api kecil itu ditiup-tiupnya.

"Mengapa api itu kau tiup?" tanya sang Darwis.

"Agar lebih panas dan lebih besar apinya," jawab Nasrudin.

Setelah api besar, Nasrudin memasak sop. Sop menjadi panas. Nasrudin menuangkannya ke dalam dua mangkok. Ia mengambil mangkoknya, kemudian meniup-niup sopnya.

"Mengapa sop itu kau tiup?" tanya sang Darwis.

"Agar lebih dingin dan enak dimakan," jawab Nasrudin.

"Ah, aku rasa aku tidak jadi belajar darimu," ketus si Darwis,

"Engkau tidak bisa konsisten dengan pengetahuanmu."

Ah, konsistensi.
Read More

(FIBONACCI) Pedagang merangkap matematikawan

“Kekuatan terbesar dalam perhitungan modern terdapat pada tiga penemuan: notasi [bilangan] Arab, bilangan berbasis sepuluh dan logaritma”
(The miracuolus powers of modern calculation are due to three inventions:the Arabic Notation, Decimal Fractions, and Logarithms)

Florian Cajori

Riwayat
Signifikansi perkembangan matematika pada abad pertengahan di Eropa seiring dengan lahirnya Leonardo dari Pisa yang lebih dikenal dengan jul
ukan Fibonacci (artinya anak Bonaccio). Bonaccio sendiri artinya anak bodoh, tapi dia bukan orang bodoh karena jabatannya adalah seorang konsul yang wewakili Pisa. Jabatan yang dipegang ini membuat dia sering bepergian. Bersama anaknya, Leonardo, yang selalu mengikuti ke negara mana pun dia melakukan lawatan. Fibonacci menulis buku Liber Abaci setelah terinspirasi pada kunjungannya ke Bugia, suatu kota yang sedang tumbuh di Aljazair. Ketika ayahnya bertugas di sana, seorang ahli matematika Arab memperlihatkan keajaiban sistem bilangan Hindu-Arab. Sistem yang mulai dikenal setelah jaman Perang Salib. Kalkulasi yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan notasi (bilangan) Romawi. Setelah Fibonacci mengamati semua kalkulasi yang dimungkinkan oleh sistem ini, dia memutuskan untuk belajar pada matematikawan Arab yang tinggal di sekitar Mediterania. Semangat belajarnya yang sangat mengebu-gebu membuat dia melakukan perjalanan ke Mesir, Syria, Yunani, Sisilia.

Mengarang buku
Tahun 1202 dia menerbitkan buku Liber Abaci dengan menggunakan – apa yang sekarang disebut dengan aljabar, dengan menggunakan numeral Hindu-Arabik. Buku ini memberi dampak besar karena muncul dunia baru dengan angka-angka yang bisa menggantikan sistem Yahudi, Yunani dan Romawi dengan angka dan huruf untuk menghitung dan kalkulasi.
Pendahuluan buku berisi dengan bagaimana menentukan jumlah digit dalam satuan numeral atau tabel penggandaan (baca: perkalian) dengan angka sepuluh, dengan angka seratus dan seterusnya. Kalkulasi dengan menggunakan seluruh angka dan pembagian, pecahan, akar, bahkan penyelesaian persamaan garis lurus (linier) dan persamaan kuadrat. Buku itu dilengkapi dengan latihan dan aplikasi sehingga menggairahkan pembacanya. Dasar pedagang, ilustrasi dalam dunia bisnis dengan angka-angka juga disajikan. Termasuk di sini adalah pembukuan bisnis (double entry), penggambaran tentang marjin keuntungan, perubahan (konversi) mata uang, konversi berat dan ukuran (kalibrasi), bahkan menyertakan penghitungan bunga. (Pada jaman itu riba, masih dilarang). Penguasa pada saat itu, Frederick, yang terpesona dengan Liber Abaci, ketika mengunjungi Pisa, memanggil Fibonacci untuk datang menghadap. Dihadapan banyak ahli dan melakukan tanya-jawab dan wawancara langsung, Fibonacci memecahkan problem aljabar dan persamaan kuadrat.

Problem kelinci
Pertemuan dengan Frederick dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh ahli-ahli tersebut, dibukukan dan diterbitkan tidak lama kemudian. Tahun 1225 dia mengeluarkan buku Liber Quadrotorum (buku tentang Kuadrat) yang dipersembahkannya untuk Sang raja. Dalam buku itu tercantum problem yang mampu mengusik “akal sehat” matematikawan yaitu tentang problem kelinci beranak-pinak Pertanyaan sederhana tapi diperlukan kejelian berpikir.

“Berapa pasang kelinci yang akan beranak-pinak selama satu tahun. Diawali oleh sepasang kelinci, apabila setiap bulan sepasang anak kelinci menjadi produktif pada bulan kedua”

- Akhir bulan kedua, mereka kawin dan kelinci betina I melahirkan sepasang anak kelinci beda jenis kelamin.
- Akhir bulan kedua, kelinci betina melahirkan sepasang anak baru, sehingga ada 2 pasang kelinci.
- Akhir bulan ketiga, kelinci betina I melahirkan pasangan kelinci kedua, sehingga ada 3 pasang kelinci.
- Akhir bulan keempat, kelinci betina I melahirkan sepasang anak baru dan kelinci betina II melahirkan sepasang anak kelinci, sehingga ada 5 pasang kelinci.
Akan diperoleh jawaban: 55 pasang kelinci. Bagaimana bila proses itu terus berlangsung seratus tahun? Hasilnya (contek saja): 354.224.848.179.261.915.075.
Apakah ada cara cepat untuk menghitungnya? Di sini Fibonacci memberikan rumus bilangan yang kemudian dikenal dengan nama deret Fibonacci.

Deret Fibonacci
Orang Kristen menolak angka nol; namun pedagang dalam melakukan transaksi membutuhkan angka nol. Alasan yang dipakai oleh Fibonacci adalah nol sebagai batas. Apabila diperoleh hasil negatif berarti kerugian. Orang yang mengenalkan angka nol ini ke dunia Barat adalah Leonardo dari Pisa. Meskipun ayahnya seorang Konsul sekaligus pedagang, profesi Fibonacci – tidak mau menjadi konsul, adalah seorang pedagang. Anak muda – yang lebih dikenal dengan nama Fibonacci – belajar matematika dari orang-orang Islam dan menjadi matematikawan piawai dengan cara belajar sendiri. Menemukan deret bilangan yang diberi nama seperti namanya.
Deret Fibbonacci yaitu: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987 …
Pola deret di atas terbentuk dari susunan bilangan berurutan (dari kecil makin besar) yaitu merupakan penjumlahan dua bilangan sebelumnya. Angka 3, urutan keempat, adalah hasil penjumlahan 1 (urutan 2) + 2 (urutan 3); angka 5 urutan kelima, adalah hasil penjumlahan 2 (urutan 3) + 3 (urutan 4); angka 8 urutan keenam, adalah hasil penjumlahan 3 (urutan 4) + 5 (urutan 5) dan seterusnya. Deret di atas mampu menjawab problem kelinci beranak-pinak, alur bunga lily, pola dan jumlah mata nanas, jumlah kelopak dan alur spiral bunga jenis-jenis tertentu. Lewat deret Fibonacci ini dapat diketahui diketahui urutan atau alur yang akurat pada alam. Ukuran ruangan binatang berkulit lunak (moluska) yang berbentuk spiral, nautilus *; jumlah searah jarum jam atau berlawanan jarum jam ‘mata‘ nanas, jumlah kelopak bunga matahari dan ada 2 alur spiral (ke kanan 34 dan ke kiri 55) sesuai dengan deret Fibonacci.


Kaitan dengan nisbah emas
Nisbah emas sudak dikenal sejak jaman Pythagoras. Disebutkan bahwa alam tampaknya diatur oleh nisbah emas. “Kesaktian” nisbah ini mendasari arsitektur bangunan jaman dahulu, khususnya di Yunani. Bentangan pilar dan tinggi Panthenon merupakan perbandingan hasil nisbah emas.
Perhatikan hasil pembagian bilangan-bilangan pada deret Fibonacci di bawah ini.

1/1; 2/1; 3/2; 5/3; 8/5; 13/8; 21/13; 34/21; 55/34; 89/55; 144/89…

Pola apa yang terjadi? Bilangan hasil pembagian menunjukkan sesuatu yang istimewa sehingga disebut dengan seksi emas (golden section). Nama ini mirip dengan nisbah emas. Memang ada hubungan erat antara seksi emas dan nisbah emas seperti dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Deret 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144
Pembagi 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89
Hasil 1 2 1,5 1,66 1,6 1,625 1,615 1,619 1,617 1,618 1,618

Barangkali kenyataan ini mampu menjawab pertanyaan mengapa deret Fibonacci mendekati nisbah emas.

Ambil contoh dua bilangan: a, b, a+b (deret Fibonacci) dan b/a (nisbah emas) kemudian diperbandingkan

b/a ≈ (a+b)/b
b/a (nisbah emas) a/b + 1 (seksi emas)

Substitusikan nisbah emas dengan notasi Φ (phi) untuk persamaan di atas.

Φ = 1/Φ + 1 (kalikan ruas kiri dan kanan dengan F) hasil:
Φ² - Φ – 1 = 0

Φ = (1+ 5)/2 1,618

Revolusi Fibonacci
Topik dalam buku Liber abaci juga menjelaskan proses aritmatik, termasuk cara mencari akar bilangan. Problem-problem dalam buku ini lebih ditekankan untuk penggunaan dalam transaksi perdagangan, sistem pecahan untuk menghitung pertukaran mata uang. Fibonacci menggunakan pecahan – biasa, bilangan berbasis enam puluh (seksadesimal) dan satuan – bukan bilangan berbasis sepuluh (desimal). Penulisan 5/12 28 biasa kita kenal sebagai 28 5/12. Dia juga menempatkan bilangan pecahan berupa komponen-kompenen yang belum dijumlah. Penulisan 115/6, sebagai contoh, ditulis dengan 1/3 ½ 11. Tidak puas dengan kebingungan ini pecahan satuan ternyata lebih membingungkan. Pecahan 98/100, sebagai contoh, dipecah menjadi 1/100 1/50 1/5 ¼ ½, dan 99/100 ditulis dengan 1/25 1/5 ¼ ½.
Masih belum jelas, terlebih notasi:

1 6 2
2 9 10
yang berarti:

1 + 6 + 2
2.9.10 9.10 10

Barangkali sangatlah mengherankan, pedagang jaman kuno sudah mampu mengoperasikan sistem bilangan sebegitu rumitnya. Penulisan pecahan di atas diadopsi dari sistem bilangan Byzantium.

* Jangan salah mengartikan dengan Nautilus yang menjadi nama kapal selam pada buku karangan Jules Verne “20.000 Leagues Under the Sea”


Sumbangsih
Mengenalkan angka nol dan menghitung pola-pola alam tidak lazim sekaligus memberi dasar pada pengenalan aljabar ke dunia Barat adalah sumbangsih terbesar Fibonacci. Mampu menciptakan deret Fibonacci yang memberi jawaban atau alasan tentang pola alam seperti yang dijabarkan dalam nisbah emas. Adopsi angka nol untuk penulisan dan melakukan perhitungan di Eropa – mengubah sistem bilangan Romawi yang tidak efisien – dengan sistem bilangan Hindu-Arabik ini kelak sangat mempengaruhi perkembangan matematika di benua Eropa. Sistim bilangan pecahan Fibonacci yang rumit, kemudian disederhanakan untuk kepentingan perdagangan. Perhatikanlah perubahan harga saham-saham yang diperdagangkan di Wall Street menggunakan sistem pecahan.
Read More

GAK PAKE REM





Suatu hari didaerah Jabang Bayi, ada seorang tukang becak yang lapar karena tidak ada uang untuk membeli makanan, karena sepi pelanggan disakunya hanya ada uang Rp.1000 saja. Kebetulan tidak jauh dari situ ada penjual gado-gado. Begini dialognya...

T. Becak : Mang, gado-gadonya boleh gak seribu aja?

T. Gado2 : Wah... kalo seribu mah gak pake sayuran mang..!

T. Becak : Gak pake sayuran??? Trus saya makan apa?? Ya udah, gak papa. Saya laper banget sih!

Sekitar jam 17:35, si tukang gado-gado mau pulang. Kebetulan didepannya ada tukang becak yang tadi beli gado-gadonya.

T. Gado2 : Mang becak..! ke depan seribu yah..?

T. Becak : OK deh...!

Karena jalannya menurun tajam, si tukang becak malah tambah kencang mangayuh becaknya.

T. Gado2 : Mang, di rem donk..! Entar nabrak lagiiiiiiii...

T. Becak : Maaf mas..! Kalo seribu gak pake rem..!!!!!!

T. Gado2 : Hah!!!! Gak pake rem..!???

T. Becak : Tadi aja gwe beli gado2, seribu gak pake sayur. Naaaaah sekarang lu seribu gak pake remmmmm!!!!!!!!
Read More